468x60 Ads

space iklan

Saturday, November 10, 2012

Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

Pelabuhan Tanjung Perak, Penerus Kejayaan Maritim Surabaya
Peran Pelabuhan Kalimas perlahan digantikan oleh Pelabuhan Tanjung Perak. Estafet kejayaan maritim Surabaya itu diteruskannya sejak pelabuhan itu dibangun pada 1910.
Tanjung Perak, sebuah daerah di Surabaya Utara yang masuk kelurahan Perak Timur dan Kecamatan Pabean Cantikan ini menjadi pintu gerbang maritim Surabaya. Di sini terdapat pelabuhan terbesar kedua di Indonesia: Pelabuhan Tanjung Perak.
Pelabuhan ini punya sejarah panjang. Pada tahun 1875 awalnya. Seorang Belanda bernama Ir W De Jongth berencana untuk mendirikan pelabuhan yang lebih representatif. Tidak seperti masa itu dimana Pelabuhan Kalimas yang berada di dekat Jembatan Merah merupakan pelabuhan utama. Lokasi Pelabuhan Kalimas yang berada di tengah kota dipandang kurang strategis. Sebab kapal-kapal berukuran besar tak bisa masuk, dan harus menggunakan kapal-kapal tongkang yang lebih kecil atau perahu untuk menurunkan dan menaikkan muatan. Hal itu dipandang tak efisien. Namun, rencana tersebut tak kunjung kesampaian karena terganjal soal biaya pembangunan yang besar.
Baru 35 tahun kemudian ide itu mulai menemukan realisasinya. Adalah Ir W B Van Goor yang bersemangat meneruskan rencana tersebut. Keseriusannya itu tidak main-main. Sampai-sampai ahli dari Belanda didatangkan langsung untuk mewujudkan mimpi tersebut. Mereka adalah G. J. De Jongth dan Prof Dr J Kaus yang bertugas membuat detail rencana Pelabuhan Tanjung Perak. Pada tahun 1910 itu juga pembangunan pelabuhan ini dimulai.
Meski pembangunan dermaga Tanjung Perak belum tuntas seratus persen, namun banyak kapal yang berminat berlabuh di situ. Maka, pembangunan dermaga pun diperluas. Dan perlahan Pelabuhan Tanjung Perak menggantikan peran Pelabuhan Kalimas sampai sekarang. Letaknya yang lebih strategis, dengan dermaga yang lebih luas dan fasilitas yang lebih memadai membuatnya menjadi pilihan utama kapal.
Riang Gembira di Tanjung Perak
Untuk menuju Pelabuhan Tanjung Perak tidaklah sulit. Jika Anda datang dari Terminal Bungurasih (Purabaya), Anda cukup cari bis kota yang menuju Tanjung Perak. Bis itu akan mengantar Anda ke kawasan tersebut.
Setibanya Anda di kawasan pelabuhan, Anda bisa berjalan-jalan dan melihat bagaimana rupa pelabuhan ini. Banyak kapal, peti kemas, kendaraan angkut yang bisa Anda lihat di sini.
Pelabuhan Tanjung Perak sendiri memiliki enam dermaga atau terminal. Yaitu Terminal Jamrud, Terminal Mirah, terminal Berlian, Terminal Nilam, terminal Kalimas, dan Terminal TPS. Panjang keseluruhan terminal (dermaga) ini mencapai 5.205 meter dengan lebar masing-masing sekitar 15 meter. Pembangunan masing-masing terminal tersebut dilakukan secara bertahap. Contohnya Terminal Mirah yang selesai dibangun pada 1983.
Selain sebagai pelabuhan penumpang dan kargo, Pelabuhan ini juga berfungsi sebagai pelabuhan ekspor impor. Maka jangan kaget kalau banyak kapal-kapal berukuran raksasa berlabuh di sini.
Salah satu hal yang menarik di Pelabuhan Tanjung Perak ini adalah Anda bisa mengamati bagaimana proses bongkar muat barang terjadi. Baik barang yang berasal dari kapal kemudian dibongkar di pelabuhan, maupun sebaliknya ketika barang yang dibawa oleh truk kontainer dan dibongkar di pelabuhan sebelum dibawa ke kapal. Ditambah dengan suasana kesibukan para pekerja dan orang-orang yang ada di pelabuhan, bakal menjadi pemandangan menarik bagi Anda.
Coba juga arahkan wajah ke tengah laut sana. Tenang dan damai rasanya menyaksikan laut yang tak berujung itu. Sambil menikmati asyiknya wajah diterpa angin laut.
Cukup sering juga Pelabuhan tanjung Perak ini dikunjungi oleh wisatawan asing. Mereka biasanya merupakan penumpang kapal pesiar yang sengaja singgah untuk berwisata ke Surabaya.
Naik kapal ke Madura
Oh ya, kalau sudah puas berkeliling melihat bagaimana aktivitas pelabuhan tanjung Perak, ada baiknya Anda sejenak menyeberang ke Pulau Madura. Agar Anda tak cuma tahu pelabuhan, namun sekaligus naik kapal. Tapi tempat kapal yang mengangkut penumpang ke Madura bukan di Pelabuhan Tanjung Perak ini. Melainkan di Pelabuhan Ujung yang jaraknya tak jauh dari Pelabuhan Tanjung Perak.
Untuk sampai ke Madura tak lama. Paling hanya sekitar 30 menit. Tiketnya pun murah. Di kapal Anda bisa nikmati perjalanan menuju Pelabuhan Kamal ini. Sesampainya di sana, Anda bisa jalan-jalan dulu dengan naik angkutan kota. Atau kalau pun mau langsung balik juga bisa. Tak perlu khawatir. Sebab ada banyak kapal yang melintasi rute Surabaya-Madura ini.
Obyek wisata lainnya yang tak jauh dari Pelabuhan Tanjung Perak adalah Monumen Jalesveva Jayamahe dan Pelabuhan Kalimas. Monumen Jalesveva Jayamahe terletak di sebelah timur Pelabuhan Tanjung Perak. Sementara, Pelabuhan Kalimas berada di sebelah selatannya.
Mengenai asal-usul nama Tanjung Perak sendiri, konon karena di tempat ini banyak harta karun berupa perak yang berasal dari kapal-kapal yang tenggelam. Sedangkan Tanjung sendiri berarti daratan yang menjorok ke laut. Maka, dinamakanlah tempat ini dengan Tanjung Perak. Mengenai kebenaran banyaknya peninggalan perak di perairan ini, pernah ada cerita yang menyebut bahwa pernah ada pengangkatan bangkai kapal yang konon berisi banyak perak.
Berkunjung ke Tanjung Perak memang akan membuat hati senang. Seperti lirik lagu “Tanjung Perak” yang berirama gembira, hembusan angin laut akan mengiringi setiap kaki Anda melangkah. Walau panas matahari lumayan, namun cobalah untuk menikmati setiap jengkal dan pemandangan yang tersaji di Pelabuhan ini.
Biar hati tambah riang saat ke Tanjung Perak, jangan lupa bernyanyi lagu Tanjung Perak: Tanjung perak tepi laut. Siapa suka boleh ikut. Bawa gitar keroncong piul. Jangan lupa bawa anggur. Tanjung perak.. tepi laut.

0 comments:

Post a Comment