Pelabuhan Tanjung Perak, Penerus Kejayaan Maritim Surabaya
Peran Pelabuhan Kalimas perlahan digantikan oleh Pelabuhan Tanjung
Perak. Estafet kejayaan maritim Surabaya itu diteruskannya sejak
pelabuhan itu dibangun pada 1910.
Tanjung Perak, sebuah daerah di Surabaya Utara yang masuk kelurahan
Perak Timur dan Kecamatan Pabean Cantikan ini menjadi pintu gerbang
maritim Surabaya. Di sini terdapat pelabuhan terbesar kedua di
Indonesia: Pelabuhan Tanjung Perak.
Pelabuhan ini punya sejarah panjang. Pada tahun 1875 awalnya. Seorang
Belanda bernama Ir W De Jongth berencana untuk mendirikan pelabuhan
yang lebih representatif. Tidak seperti masa itu dimana Pelabuhan
Kalimas yang berada di dekat Jembatan Merah merupakan pelabuhan utama.
Lokasi Pelabuhan Kalimas yang berada di tengah kota dipandang kurang
strategis. Sebab kapal-kapal berukuran besar tak bisa masuk, dan harus
menggunakan kapal-kapal tongkang yang lebih kecil atau perahu untuk
menurunkan dan menaikkan muatan. Hal itu dipandang tak efisien. Namun,
rencana tersebut tak kunjung kesampaian karena terganjal soal biaya
pembangunan yang besar.
Baru 35 tahun kemudian ide itu mulai menemukan realisasinya. Adalah
Ir W B Van Goor yang bersemangat meneruskan rencana tersebut.
Keseriusannya itu tidak main-main. Sampai-sampai ahli dari Belanda
didatangkan langsung untuk mewujudkan mimpi tersebut. Mereka adalah G.
J. De Jongth dan Prof Dr J Kaus yang bertugas membuat detail rencana
Pelabuhan Tanjung Perak. Pada tahun 1910 itu juga pembangunan pelabuhan
ini dimulai.
Meski pembangunan dermaga Tanjung Perak belum tuntas seratus persen,
namun banyak kapal yang berminat berlabuh di situ. Maka, pembangunan
dermaga pun diperluas. Dan perlahan Pelabuhan Tanjung Perak menggantikan
peran Pelabuhan Kalimas sampai sekarang. Letaknya yang lebih strategis,
dengan dermaga yang lebih luas dan fasilitas yang lebih memadai
membuatnya menjadi pilihan utama kapal.
Riang Gembira di Tanjung Perak
Untuk menuju Pelabuhan Tanjung Perak tidaklah sulit. Jika Anda datang
dari Terminal Bungurasih (Purabaya), Anda cukup cari bis kota yang
menuju Tanjung Perak. Bis itu akan mengantar Anda ke kawasan tersebut.
Setibanya Anda di kawasan pelabuhan, Anda bisa berjalan-jalan dan melihat bagaimana rupa pelabuhan ini. Banyak kapal, peti kemas, kendaraan angkut yang bisa Anda lihat di sini.
Setibanya Anda di kawasan pelabuhan, Anda bisa berjalan-jalan dan melihat bagaimana rupa pelabuhan ini. Banyak kapal, peti kemas, kendaraan angkut yang bisa Anda lihat di sini.
Pelabuhan Tanjung Perak sendiri memiliki enam dermaga atau terminal.
Yaitu Terminal Jamrud, Terminal Mirah, terminal Berlian, Terminal Nilam,
terminal Kalimas, dan Terminal TPS. Panjang keseluruhan terminal
(dermaga) ini mencapai 5.205 meter dengan lebar masing-masing sekitar 15
meter. Pembangunan masing-masing terminal tersebut dilakukan secara
bertahap. Contohnya Terminal Mirah yang selesai dibangun pada 1983.
Selain sebagai pelabuhan penumpang dan kargo, Pelabuhan ini juga
berfungsi sebagai pelabuhan ekspor impor. Maka jangan kaget kalau banyak
kapal-kapal berukuran raksasa berlabuh di sini.
Salah satu hal yang menarik di Pelabuhan Tanjung Perak ini adalah
Anda bisa mengamati bagaimana proses bongkar muat barang terjadi. Baik
barang yang berasal dari kapal kemudian dibongkar di pelabuhan, maupun
sebaliknya ketika barang yang dibawa oleh truk kontainer dan dibongkar
di pelabuhan sebelum dibawa ke kapal. Ditambah dengan suasana kesibukan
para pekerja dan orang-orang yang ada di pelabuhan, bakal menjadi
pemandangan menarik bagi Anda.
Coba juga arahkan wajah ke tengah laut sana. Tenang dan damai rasanya
menyaksikan laut yang tak berujung itu. Sambil menikmati asyiknya wajah
diterpa angin laut.
Cukup sering juga Pelabuhan tanjung Perak ini dikunjungi oleh wisatawan asing. Mereka biasanya merupakan penumpang kapal pesiar yang sengaja singgah untuk berwisata ke Surabaya.
Cukup sering juga Pelabuhan tanjung Perak ini dikunjungi oleh wisatawan asing. Mereka biasanya merupakan penumpang kapal pesiar yang sengaja singgah untuk berwisata ke Surabaya.
Naik kapal ke Madura
Oh ya, kalau sudah puas berkeliling melihat bagaimana aktivitas
pelabuhan tanjung Perak, ada baiknya Anda sejenak menyeberang ke Pulau
Madura. Agar Anda tak cuma tahu pelabuhan, namun sekaligus naik kapal.
Tapi tempat kapal yang mengangkut penumpang ke Madura bukan di Pelabuhan
Tanjung Perak ini. Melainkan di Pelabuhan Ujung yang jaraknya tak jauh
dari Pelabuhan Tanjung Perak.
Untuk sampai ke Madura tak lama. Paling hanya sekitar 30 menit. Tiketnya pun murah. Di kapal Anda bisa nikmati perjalanan menuju Pelabuhan Kamal ini. Sesampainya di sana, Anda bisa jalan-jalan dulu dengan naik angkutan kota. Atau kalau pun mau langsung balik juga bisa. Tak perlu khawatir. Sebab ada banyak kapal yang melintasi rute Surabaya-Madura ini.
Untuk sampai ke Madura tak lama. Paling hanya sekitar 30 menit. Tiketnya pun murah. Di kapal Anda bisa nikmati perjalanan menuju Pelabuhan Kamal ini. Sesampainya di sana, Anda bisa jalan-jalan dulu dengan naik angkutan kota. Atau kalau pun mau langsung balik juga bisa. Tak perlu khawatir. Sebab ada banyak kapal yang melintasi rute Surabaya-Madura ini.
Obyek wisata lainnya yang tak jauh dari Pelabuhan Tanjung Perak
adalah Monumen Jalesveva Jayamahe dan Pelabuhan Kalimas. Monumen
Jalesveva Jayamahe terletak di sebelah timur Pelabuhan Tanjung Perak.
Sementara, Pelabuhan Kalimas berada di sebelah selatannya.
Mengenai asal-usul nama Tanjung Perak sendiri, konon karena di tempat
ini banyak harta karun berupa perak yang berasal dari kapal-kapal yang
tenggelam. Sedangkan Tanjung sendiri berarti daratan yang menjorok ke
laut. Maka, dinamakanlah tempat ini dengan Tanjung Perak. Mengenai
kebenaran banyaknya peninggalan perak di perairan ini, pernah ada cerita
yang menyebut bahwa pernah ada pengangkatan bangkai kapal yang konon
berisi banyak perak.
Berkunjung ke Tanjung Perak memang akan membuat hati senang. Seperti
lirik lagu “Tanjung Perak” yang berirama gembira, hembusan angin laut
akan mengiringi setiap kaki Anda melangkah. Walau panas matahari
lumayan, namun cobalah untuk menikmati setiap jengkal dan pemandangan
yang tersaji di Pelabuhan ini.
Biar hati tambah riang saat ke Tanjung Perak, jangan lupa bernyanyi
lagu Tanjung Perak: Tanjung perak tepi laut. Siapa suka boleh ikut. Bawa
gitar keroncong piul. Jangan lupa bawa anggur. Tanjung perak.. tepi
laut.
0 comments:
Post a Comment